Es krim tersebut memang menjadi salah satu daya tarik di pusat keramaian yang tak jauh dari lokasi acara. Dan, Nia memang sudah mengicarnya sejak tiba di Kuala Lumpur. Namun, jadwal acaranya selama dua hari di akhir pekan itu sangat padat. Tak heran jika di kesempatan sebelum gala premier itu Nia "bela-belain" mengantri es krim Turki tersebut walau sudah dandan keren.
"Cuek aja. Ini es krimnya enak banget. Nanti malam pasti sudah tutup, dan besok sudah nggak sempat, jadi ya sekarang aja," ujarnya sebelum menghadiri gala premiere bersama 5 sutradara perempuan lain se Asia Tenggara di Pavilion KL.
Merilis filmnya di Malaysia memang bukan pertama kali ini bagi Nia. Karya sebelumnya, 'Berbagi Suami' (2006) juga pernah premier dan beredar di negeri jiran tersebut. Tak pelak lagi, Nia pun sangat dikenal di kalangan pelaku industri dan pecinta film di Malaysia.
Untuk filmnya kali ini, lagi-lagi, Nia mengangkat dunia perempuan. "Kebetulan ini memang bagian dari proyek untuk Festival Ikal Mayang yang merupakan bagian dari peringatan International Women's Day. Jadi temanya perempuan," tutur Nia.
Menurut Nia, Hari Perempuan Sedunia memang perlu dirayakan mengingat pentingnya makna di balik adanya satu hari dalam setahun yang didedikasikan untuk para perempuan tersebut. "Sejarahnya dulu kan berkaitan dengan perempuan kelas pekerja, tapi sekarang Hari Perempuan secara internasional sudah jadi milik semua perempuan, jadi semua harus tahu, harus aware," ujarnya penuh semangat.
(mmu/mmu)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!