Dia banyak mendekor acara resepsi pernikahan, event-event tertentu hingga kebutuhan klien yang sifatnya pribadi. "Saya itu pecinta flora dalam arti latar belakang pendidikan saya tidak berhubungan dengan tanaman. Tapi dengan profesi ini ada kepuasan yang saya dapatkan," ujarnya kepada detikHOT (11/3/2014).
Misi awalnya sederhana, tak disangka ini justru terus melanggengkan niat baiknya. Awalnya ia bergerak di bidang ini tentu karena sangat mencintai dunia flora, tapi ia ingin bisnis yang dijalankan bersama saudara-saudara kandungnya ini sebagai sebuah urunan dari hasil keringat sendiri.
"Awalnya saya binis flora itu untuk menolong sesama, keluarga kami itu keluarga yang sederhana dan cenderung mungkin kalau ada suatu kebutuhan yang terdesak seperti ada yang sakit kami perlu ekstra mencari biaya." Maka usaha flora ini ia jadikan sebuah alternatif selain kerja kantoran yang ia dan saudara-saudaranya jalankan.
"Saya ajak kedua kakak saya dan adik saya untuk jadi manajemen retail flora, uangnya tak kami manfaatkan untuk pribadi. Ini tabungan jika ada kebutuhan keluarga yang sifatnya mendesak. Kita tidak mau merepotkan orang bilamana ada keluarga atau orang tua yang sakit. Biaya itu untuk menopang," ungkapnya.
Pria dengan dua buah hati ini pun tak mau mengkikuti rangkaian pelatihan bunga yang tersedia. Bukan karena merasa sudah ahli dibidang ini, tapi ia merasa kemampuan yang didapat secara otodidak ini ingin ia jaga kemurniannya. "Karena ini ekspresi saya, saya anggap semua kreasi seni bagus karena ini menampilkan apa yang ada dalam dirinya."
Ia tak membayangkan sebelumnya bahwa karya-karyanya mulai diapresiasi banyak orang, dan permintaan klien pun mulai membanjirinya. Dulu ia bekerja sebagai karyawan di bidang komputer, namun pekerjaannya tak bisa menyalurkan hasrat seni yang bergejolak kuat dalam dirinya. "Saya kerja hampir lima tahun dulu itu sudah seperti robot," ujarnya.
Tapi ia sudah memiliki latar pengalaman juga dari bidang desain interior. Ini sangat membantu terutama dalam pemilihan warna, bentuk dan estetika kesuluruhan rangkaian bila dipadukan dalam sebuah ruang.
Bunga ia lihat sebagai sesuatu yang indah, ia tak mempedulikan stigma publik tentang peran laki-laki dalam pekerjaan yang berbau feminin ini. "Saya justru didukung keluarga, tiap karya harus ada dukungan dari keluarga supaya yang keluar bukan ego."
(ass/utw)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!