Jakarta - Pasar seni rupa Asia Tenggara khususnya Indonesia mendapatkan perhatian dunia internasional. Seluruh galeri dan pameran seni dunia mencari seniman tanah air. Melalui Bazaar Art Jakarta 2014, lokasi ibukota dipilih sebagai event bergengsi internasional kali ini.
"Banyak seniman Indonesia dan pelaku industri kreatif seni rupa yang berpengaruh di luar negeri. Lalu mengapa tidak di sini saja art fair ini dilaksanakan," ujar kurator Enin Supriyanto kepada detikHOT usai jumpa pers di Pasific Place kemarin.
Sejak kabar perhelatan akbar ini dilaksanakan, banyak galeri seni internasional yang tertarik mengikuti. Alasannya adalah Indonesia menjadi salah satu target pasar yang kompeten.
"Di sini banyak artist-artist yang karyanya keren dan mereka juga ingin mempromosikan seniman yang ada di manajemennya," ungkap Enin.
Pria yang berprofesi sebagai project officer di Yayasan Biennale Yogyakarta ini juga mengatakan pasar seni rupa ini bisa dikatakan ajang bergengsi internasional seperti Art Basel Hongkong, Venisia, dan Singapura.
"Nantinya akan menuju ke sana karena art fair ini menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia," ungkapnya. Bahkan sudah ada 10 galeri seni internasional yang sudah mendaftar untuk event tahun berikutnya.
Beberapa galeri seni yang mengikuti di antaranya ARDNT Gallery dari Jerman, Nichido Contemporary Art dari Jepang, Gajah Gallery dan Langgeng Equator dari Singapura, The Drawing Room dari Filipina, Phoenix Art Space dari China, Edouard Malinque Gallery dari Hongkong, Sundaram Tagore Gallery dari Amerika Serikat.
Serta galeri lokal dari Indonesia adalah ARK Gallerie, Artsphere Gallery, D Gallerie, Edwin's Gallery, Emmitan Contemporary Art Gallery, Go Art Space, Olivin Gallery, ROH Projects, Semarang Gallery, Srisasanti Syndicate, Puri Art Gallery, Zola Zulu Gallery, Art:1 Mon Decor Gallery, Asosiasi Galeri Senirupa Indonesia, Galeri Canna, dan NADI Gallery.
(tia/ron)