Di kawasan ini terdapat dua gereja tua yakni Paulus dan Santa Theresia. Menurut Adolf Heuken dalam bukunya 'Gereja-Gereja Tua di Jakarta' keduanya dapat dikelompokkan dalam karya arsitektur Nieuwe Zakelijkheid.
Serta memperlihatkan semboyan arsitek F.J.L Ghijsels, yakni 'Simplicity is the shortest path to beauty'. Sayangnya, tak semua rumah di Menteng yang masih menerapkan semboyan ini.
Gereja ini awalnya bernama Nassaukerk dan dirancang oleh AIA Bureau dalam kerjasama dengan Firma Sitzen en Louzada. Arsitek perancangnya Ir.N.E. Burhoven Jaspers yang juga merancang Gedung Hotel des Indes pada 1930.
"Ciri khasnya adalah menara yang kelihatan langsing dan atapnya bentuk piramid runcing," kata bagian kesekretariatan Gereja Paulus, Wowor kepada detikHOT Sabtu (21/12/2013) lalu.
Di bagian bawah atap runcingnya terdapat empat buah arloji besar. Menurut Wowor, peletakannya seperti arah penjuru mata angin. Hiasan lobang angin dan jendela berbentuk vertikal juga menjadi ciri khasnya.
Sedangkan kaki tembok dan pagar gereja, dibuat dari batu alam yang dicat warna hitam. Memasuki ruang bagian dalam, gerejanya berbentuk Salib. Setiap sisi sama panjangnya dan pencahayaan di ruangan ini memang tampak temaram dari desain awal.
Menurutnya di sini terdapat peninggalan bersejarah yakni tempat wadah pembaptisan yang di bawahnya berbentuk kaki. Ia terbuat dari perak dan sudah ada sejak tahun 1733 sebelum Perang Dunia 2.
Tadinya menjadi milik Gereja Sion, namun kini disimpan di Gereja Paulus. Sayangnya, detikHOT hanya bisa memotret bagian luarnya saja karena sedang ada pemberkatan pernikahan di dalamnya.
(tia/utw)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
