"Sejak awal film ini dikampanyekan secara positif. Pendemo itu berkali-kali kita usir, berkali-kali kita jelaskan, karena maksudnya kan positif, tapi mereka nggak mau dan nggak punya surat izin," tegas Public Relations dan Promosi Manager MVP Aris Muda saat dihubungi via telpon, Kamis (26/12/2013) malam.
Puluhan pendemo kala itu mengaku berasal dari Aliansi Masyarakat Forum Betawi, menganggap Hanung Bramantyo sebagai sutradara dan Raam Punjabi sebagai produser telah melecehkan Sang Proklamator dengan adanya adegan-adegan yang menyimpang. Lagi-lagi, Aris Muda membantah adanya penyelewengan fakta sejarah yang mereka angkat ke dalam film.
"Kami sudah dekati banyak pihak untuk meyakinkan bahwa film ini tidak ada sangkut pautnya dengan agama. Termasuk pendemo itu, kami tidak ada motif apapun untuk melakukannya," tegasnya.
Bahkan dengan yakin, Aris Muda menjamin untuk ke depannya, film Bapak Bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia itu masih akan terus bergulir dan bertahan lebih lama.
"Film ini akan lebih lama lagi di layar bioskop. Sampai saat ini tayang di 120 layar 21 dan XXI masih memutar film ini. Dan masih ditonton oleh penonton yang selalu penuh," tandasnya.
(hap/kmb)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!