Chaerul Umam mulai diperhitungkan di jagad perfilman pada tahun 1977 setelah membesut film 'Al Kautsar', produksi PT Sippang Jaya Film, serta film 'Titian Serambut Dibelah Tujuh' yang dirilis tahun 1983.
'Al Kautsar' meraih penghargaan dari Festival Film Asia di Bangkok untuk Film Budaya Sosial Terbaik dan Rekaman Suara Terbaik. Kedua film bernafaskan Islam itu digarapnya dengan baik. Sejak kecil ia memang tumbuh di lingkungan yang agamis.
Meski demikian, Chaerul tidak terjebak dalam satu genre saja. Ia juga sukses mengarahkan film drama percintaan, antara lain 'Gadis Marathon', 'Kejarlah Daku Kau Kutangkap' serta 'Ramadhan dan Ramona'. Judul film yang terakhir disebutkan bahkan berhasil mengantarkan Chaerul meraih Piala Citra sebagai Sutradara Terbaik di ajang Festival Film Indonesia 1992.
Pada era 90-an, ketika dunia perfilman Tanah Air sedang lesu dari film-film berkualitas, ia mulai menyutradarai sinetron bertema religi seperti 'Jalan Lain ke Sana', 'Jalan Takwa', 'Astagfirullah', dan 'Maha Kasih'.
Di kala dunia perfilman Indonesia mulai menggeliat di awal tahun 2000-an, Chaerul kembali meramaikan industri layar. Pada 2008, ia dipercaya menggarap film 'Ketika Cinta Bertasbih' (KCB) yang kemudian menuai sukses.
Chaerul mengembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 15.00 WIB di RS Rumah Sakit Pondok Kopi, Jakarta Timur. Ia mengalami penyumbatan pembuluh darah pada otak bagian kanannya yang mengakibatkannya kesulitan berbicara.
Selain itu organ bagian kiri tubuhnya juga melemah. Setelah dirawat selama sepekan, kondisi Chaerul sempat membaik, tetapi kemudian kembali masuk ke ruang perawatan intensif. Jenazah Chaerul akan dikebumikan pada Jumat (4/10/2013) besok.
(ich/mmu)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!