"Jelas kepergiannya membawa duka. Lebih baik dia pergi karena terlalu menderita. Bagaimanapun manusia berpisah dengan kekasih pasti berduka, di balik duka kita pasti bersukacita," ucapnya tegar ketika ditemui di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Minggus turut memberikan dukungan penuh pada sang istri dalam menjalani perawatan selama lima tahun terakhir melawan kanker. Mulai dari radiasi, hingga operasi pengangkatan payudara.
"Kemudian kemoterapi, masuk lagi radiasi. Jadi semua proses penyembuhan dia sudah jalani," terangnya.
Selama Diana sakit, Minggus mengaku tidur di kamar terpisah. "Kamar kami di atas, dia nggak bisa naik tangga. Dia selalu ditemani sama kakaknya, Rita. Kita pisah tidurnya, setiap pagi saya harus melihat keadaannya. Bahwa tempat tidur kosong, itu membuat saya sedih," tambahnya lagi.
Selama 36 tahun membangun rumah tangga, susah dan senang dijalani Minggus bersama sang istri. Ia pun terkenang dengan komunikasi paling intim menjelang kepergian Diana.
"Dua malam terakhir kak Rita selalu saya disuruh pulang. Karena terbatas, tempat tidur hanya sofa. Dua malam terakhir dia nggak mau saya pergi, dia mau saya dekat dia. Sini-sini cium istrinya dulu. Itu terakhir komunikasi paling intim," ucapnya terbata-bata
Jenazah Diana kini masih disemayamkan di RSPAD Gatot Subroto. Beberapa kerabat dan teman sesama artis banyak datang untuk menyampaikan belasungkawa, seperti Tessa Kaunang, Jupiter, Yenny Gusman, hingga Yati Oktavia.
Jenazah Diana akan dimakamkan pada Minggu (6/10/).
(ich/bar)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!