Museum Yang Boleh Dicoret-coret

http://us.images.detik.com/content/2013/12/23/1059/085911_nyoret2museum.jpgMencoret-coret ruang pameran sebagai bagian dari seni instalasi. (dok. Huffington Post)


Jakarta - Dinding-dinding dan langit-langit putih museum dan ruang seni, selalu berkesan steril dari kemungkinan pengunjung untuk membuat sedikit saja noda. Jangankan noda, terpesona pada sebuah benda seni dan ingin merasakan teksturnya saja adalah hal yang bisa jadi haram dilakukan.

Tapi ruang seni museum ini ibaratnya seperti menjawab semua fantasi liar para pengunjungnya. Sebagai bagian dari pameran instalasi Pawel Althamer, empat sisi dinding dan juga lantai sebuah ruang seni di New York dijadikan papan tulis eksperimental untuk pengunjung.


Ruangan yang diberi judul "Draftsmen's Congress" itu tahun lalu sudah menjadi bagian dari 7th Berlin Biennial. Selama penyelenggaraan pengunjung akan menjadi seniman. Mereka akan diperkenankan untuk meninggalkan 'karya' coretan-coretan mereka di dinding-dinding museum.


"Ini adalah semacam pertemuan berkelanjutan antara orang-orang, yang lebih banyak menggunakan gambar bukan kata-kata," kata Althamer seperti dikutip dari Huffington Post pekan lalu.


Althamer berharap pengunjung akan memngungkapkan berbagai pikiran mereka mulai soal agama, politik, kekuasaan dan perdamaian.


"Mereka bisa bersikap sopan, salah, frustasi atau marah, mereka bisa mengungkapkannya dalam pertarungan gambar," kata sang seniman. "Gambar tentang yang kau cintai, benci, opini dan keinginan. Keluarkan dan teriakkan."


Instalasi ini hanya salah satu segmen dari pameran karya Althamer. Ada pula instalasi 'The Neighbors' yang menandai pertama kali seniman Polandia itu mengadakan Amerika Serikat. Pameran karya Althamer ini akan berlansung 12 Februari hingga 20 April tahun depan di New Museum.


(utw/utw)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!