Kekisruhan itu pun mengundang sahabat Uje sesama pendakwah, Ustad Solmed angkat bicara. Ustad Solmed tersirat mengatakan, seharusnya bentuk makam Uje saat ini tak perlu dipermasalahkan.
"Saya di posisi yang temen, saya tidak mau memihak. Kalau kita bicara aturan agama sih itu diperbolehkan, Anda lihat makam bung Hatta lebih dari makamnya Uje. Saya pikir sederhanalah," kata Solmed ditemui di Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2013) malam.
Foto: Bentuk Makam Uje Tuai Kontroversi
Solmed beranggapan, bentuk makam Uje yang kini bagus dengan pugaran marmer sah-sah saja. Ia menilai hal itu tak lebih dari sekadar penghormatan untuk sang dai gaul tersebut.
"Penghormatan saja. Sah-sah saja. Tidak ada masalah dalam Islam. Kalau memang ada masalah ya gimana ya," ujarnya.
"Nggak ada masalah yang penting bukan penyembahan yang nggak boleh sama Nabi. Kalau untuk penyembahan itu haram," lanjut Solmed menjabarkan.
Karena dianggap melanggar Perda No 3 tahun 2007 tentang makam, pemugaran makam Uje dikabarkan akan direnovasi ulang kembali. Hal itu dilakukan karena makam yang berada di TPU harus tampak seragam.
Pihak Pemprov DKI pun sudah melayangkan surat kepada pihak keluarga untuk terkait hal tersebut.
"Berharap Uje menikmati di alamnya, nggak ada persoalan. Harusnya sebagai bentuk penghargaan aja," lanjut Solmed.
(kmb/kmb)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
