Dilansir Aceshowbiz, Kamis (27/2/2014) seseorang yang mewakili komunitas muslim di Inggris, Shazad Iqbal, meluncurkan sebuah petisi online di situs Change.org. Petisi itu meminta YouTube menghapus video yang dirilis minggu lalu itu.
"Petisi ini ditujukan untuk video klip milik Katy Perry yang berjudul 'Dark Horse'. Video ini dianggap penggambaran dari penghujatan dan menimbulkan kontroversi penontonnya," tulis Shazad Iqbal di petisinya yang dikeluarkan pada 26 Februari.
"Kami berharap, video ini dihapus, karena tindakan itu tidap dapat direstui dan ditoleransi. Kami berharap pihak YouTube dapat menghapus video 'Dark Horse' tersebut," sambungnya lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, adegan kontroversial di video klip terbaru Katy Perry terjadi pada menit ke 1:15. Video tersebut berlatar zaman Mesir Kuno, menampilkan sang penyanyi sebagai seorang Ratu Mesir yang dikelilingi oleh para ksatria dan pangeran.
Setelah semua orang gagal menyenangkan hati sang ratu, datanglah seorang lagi yang nahasnya dia pun gagal dan dibakar. Dan, orang terakhir itulah yang menggunakan liontin kalung berlambang 'Allah'. Tak pelak hal itu menjadi perbincangan hangat, apalagi, liontin itu juga sempat diambil gambarnya secara dekat sehingga makin jelas.
"Katy Perry seperti menunjukkan penghujatan secara jelas yang disampaikan melalui video tersebut. Karena Katy sepertinya orang yang berbeda kepercayaan dengan Allah," ungkap Shazad Iqbal lagi.
Sampai berita ini diturunkan, petisi milik Shazad Iqbal telah mengumpulkan 40,000 tanda tangan. Pihak Katy Perry sendiri hingga sekarang belum memberikan komentar apapun. Apakah video 'Dark Horse' akan dihapus?
(hap/mmu)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
