"Aku pribadi tentu saja merasakannya karena elemen mengejutkan (film ini bagi penonton) di film pertama sudah hilang," ujarnya kepada Collider usai penayangan perdana di Sundance Film Festival di AS yang baru saja selesai digelar.
Saat membuat film pertama, Gareth hanya fokus bersama tim kreatif, dan tak ada yang memberi perhatian secara berlebihan. "Ketika melakukan pengambilan gambar pun saya tidak perlu menengok ke belakang bahu untuk menjawab pertanyaan seperti 'Kenapa kamu melakukan hal ini? Kenapa kamu melakukan adegan itu?" lanjutnya.
Tapi, sejak awal sutradara kelahiran Wales itu selalu menanamkan prinsip yang selalu dipegang terus. "Jika aku ingin melanjutkannya, aku harus melakukannya dengan cara seperti di film pertama, lingkungan kerja yang sama tanpa terlalu memikirkan yang lain, sambil berharap orang-orang menunggu film ini. Dan kami bersyukur semalam dengan reaksi penonton. Aku merasa tersanjung," ucapnya sumringah.
Ribuan orang yang memadati Eccles Theater Park City menampilkan berbagai macam reaksi sepanjang film. Meski ada insiden yang membuat beberapa penonton tak kuat dengan adegan kekerasannya, 'The Raid 2: Berandal' tetap mendapatkan standing ovation.
"Ada momen-momen dalam adegan action yang kami perkirakan memicu reaksi penonton, dan saat mendengarkannya adalah momen yang indah. Setelah mengerahkan semuanya untuk film ini, reaksi penonton di penayangan perdana adalah hal yang paling kami tunggu, bagaimana mereka terbawa dalam cerita dan merasa terkait di dalamnya ," lanjut Gareth.
Anda harus lebih bersabar untuk menyaksikan film ini karena 'The Raid 2: Berandal' baru akan tayang di bioskop AS dan Indonesia pada 28 Maret mendatang.
(ich/ich)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!