Sebelum sampai pada penampilan Mike Hranica Cs itu lima band lokal lebih dulu memanaskan ratusan metalhead yang sudah datang. Meskipun terkesan masih 'pagi', tetap saja, Divide, Cemetery Dance Club, Melody Maker, Thirteen dan Sweet As Revenge tampil ganas.
Kurang lebih tiga jam scene lokal bermain-main, hingga tiba pukul 20.00 WIB dimana TDWP dijadwalkan naik pentas. Benar saja, merujuk pada album terbarunya '8:18', Mike Hranica (vokal), Jeremy DePoyster (gitar), Chris Rubey (gitar), Andy Trick (bass) dan Daniel Williams (drum) naik panggung.
Tanpa basa-basi, 'Gloom', 'Escape' dan 'Anatomy' mengalun dari atas panggung yang terbilang cukup sederhana. Tidak terlalu banyak tata lampu istimewa, sepertinya benar-benar mengandal aura dari sang idola saja.
Entah karena banjir yang masih menggenangi beberapa titik di Jakarta atau karena kesalahan teknik promosi, konser yang bertajuk 'Hollow Fest 2014 The Devil Wears Prada Live' itu tidak terlalu ramai. Masih ada ruang gerak yang cukup luas di antara para metalhead yang berjubel.
Berlanjut kepada 'Sailors Prayer' dan 'Martyr' barisan penonton semakin menggila. Apalagi ketika 'Outnumbered' dan 'War' dimainkan. Ancang-ancang menuju momen khas metal yang dikenal dengan nama 'moshing' itu mulai terbentuk.
Melihat penggemarnya menggila, sang vokalis tak mau kalah. Mike Hranica memanjat kotak pengeras suara yang ada di bibir panggung, penonton pun semakin bergemuruh.
Benar saja, memasuki akhir penampilannya, bukan kelelahan tapi justru ada energi tambahan untuk para metalhead. 'War', 'Born To Lose', '8:18', 'First Sight' dan 'Danger:wildman' mengundang moshing yang mengerikan. Bahkan sempat terlihat crowd surfing di antara penonton. Wow!
Setelah istirahat minum, babak encore dimulai. Dua lagu, 'Dead Throne' dan 'Mammoth' menjadi suksesor untuk memuaskan ribuan metalhead tadi malam.
(hap/nu2)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!