Ikon superhero yang membumi ini akan dikenal dengan nama Garuda. X-Jo, selaku penulis skenario dan sutradara 'Garuda Superhero', butuh waktu sekitar sepuluh tahun untuk merilis film yang ia klaim sarat teknologi animasi computer-generated imagery (CGI).
Perjalanan panjang X-Jo untuk menawarkan konsep Garuda, tak berbuah manis. Rata-rata memandang sebelah mata, bahkan ada yang memprediksi, hingga 20 tahun mendatang, film animasi racikan X-Jo belum dapat diproduksi di Indonesia.
Semua penolakan dan anggapan remeh itu justru membulatkan keyakinannya untuk melawan stigma bahwa orang Indonesia belum mampu dengan hal-hal yang terkait teknologi canggih.
"Terutama mendobrak kebiasaan industri yang masih memihak pada tema wajib, yakni drama, horor, dan komedi," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Senin (2/12/2013).
"Misalnya, untuk meledakkan sebuah helikopter, gedung, atau mobil, jika diukur dengan konsep real tentu sangat mahal. Namun jika adegan ledakan tersebut dilakukan melalui teknik CGI, tentu bisa terjangkau. Hanya saja pertayaannya, di dalam negeri ini siapa yang mampu menguasai teknologi CGI itu?" tambahnya.
'Garuda Superhero' yang diproduksi hasil kerjasama Moestopo Production dan Putaar Film itu dijadwalkan tayang di bioskop pada pertengahan 2014.
(ich/mmu)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!