Tak hanya masyarakat saja, puluhan anak sekolah juga terlihat menonton jalannya syuting. Salah satu dari mereka adalah Ayu. Ia mengaku sengaja datang usai sekolah.
"Mau lihat Aryo Bayu sama mau foto bareng juga soalnya ganteng," ungkap siswi Sekolah Kristen Lentera Ambarawa itu kepada detikHOT, Rabu (12/6/2013).
Syuting tersebut digelar di sekitar Benteng Pendem. Namun, benteng peninggalan Belanda itu tidak digunakan. Proses syuting itu justru diambil di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A, Ambarawa yang berada di sekitar Benteng tersebut.
Para tahanan sipil maupun militer yang tengah berada di dalam tahanan dapat merasakan dan melihat dari dalam jeruji besi kegiatan syuting tersebut. Dengan sekejap, Hanung Bramantyo menyulap LP tersebut menjadi tahun 1920.
Setting untuk hari ini adalah mengambil gambar di mana Soekarno yang diperankan Aryo Bayu memberikan pidatonya kepada para petani yang berjumlah 500 orang. Dengan semangat dan berapi-api, meminta masyarakat agar tak pantang menyerah dalam memerangi penjajah. Dalam adegan ini pula Soekarno dibuat lebih tua dari sebelumnya.
"Ini dibuat sedemikian rupa kalau kemarin muda sekarang tua," ucap Hanung seraya tersenyum.
(wes/nu2)
