Syuting yang dilakukan di Stasiun Ambarawa itu berlangsung cukup lama. Hal itu dikarenakan suami Zaskia Adya Mecca tersebut ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Hanung menyulap stasiun Ambarawa menjadi Stasiun Surabaja Goebeng di zaman revolusi kemerdekaan.
Cuaca yang cerah saat itu tentu saja membangkitkan gairah Hanung untuk melaksanakan syutingnya secara semangat. Adegan yang diambil di kereta uap itu adalah perbincangan antara Soekarno (Ario Bayu), Inggit Ganarsih (Maudy Koesnaedi), Hatta (Lukman Sardi), Mansyur dan Ki Hajar Dewantara. Perbincangan itu terjadi di dalam gerbong kereta.
Syuting itu tentu saja menjadi tontonan warga sekitar. Bahkan beberapa orang dari mereka tak segan-segan untuk mendatangi para bintang film di saat break.
Kereta uap yang sudah tua itu kini memang menjadi objek wisata, dan bisa disewa. Tarifnya beragam, mulai Rp 4 juta sampai Rp 7,5 juta sekali jalan.
Bukan hanya menggunakan kereta uap, Hanung juga mengerahkan 750 pemain ekstra. Adegan itu menceritakan tentang Soekarno yang tiba di Surabaya usai melakukan perjalanan dengan kereta api uap dari Jakarta melalui Semarang dan Yogyakarta pada 1942.
Kehadiran Soekarno bersama rombongan disambut oleh warga (pemain figuran) dengan spanduk ucapan selamat datang dan terikan 'Hidup Bung Karno, Hidup Bung Karno, Hidup Bung Karno!!! Merdeka, merdeka, merdeka!'
(wes/mmu)