Ahmad Tohari Senang Karyanya Dijadikan Buku Audio

Jakarta - Novel 'Ronggeng Dukuh Paruk' karya Ahmad Tohari diterbitkan 1982 lalu, namun karya sastra ini sudah diversikan dalam banyak hal. Kali ini, Digital Archipelago berhasil mendigitalisasikannya ke dalam buku audio.

"Bagi saya menulis itu adalah membuat persaksian. Melalui audio book ini sudah disampaikan dan direkam dengan baik sekali," katanya saat peluncuran buku audio 'Ronggeng Dukuh Paruk' di Galeri Indonesia Kaya, Jumat malam (7/3/2014).


Ia menceritakan jika tujuannya menulis karya ini karena pergolakan jiwanya. "Saya sudah menjadi saksi mata peristiwa 1965. Persaksian ini saya harapkan bisa didengar sebanyak mungkin manusia, khususnya generasi muda."


Dengan dijadikan buku audio, maka Ronggeng Dukuh Paruk mudah dijangkau oleh kalangan remaja yang dekat dengan gadget dan sebagainya. Serta bisa dipublikasikan hingga ke linta negara.


"Saya mau melalui karya ini, bangsa Indonesia bisa mengambil pelajarannya, dampak samping dari peristiwa 1965," kata sastrawan asal Banyumas ini.


Serta yang terpenting, dari membaca novel ini pemerintah tidak akan kembali mengulang kekejaman dan ketotolan dari peristiwa tersebut.


"Saya berhutang budi sekali kepada Digital Archipelago, kepada emosi dari Butet yang menarasikan karya saya, dan yang membeli buku audio," katanya sambil tersenyum.


(tia/bar)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!