Ia memulai proyeknya ini dengan seorang nenek yang usianya telah mencapai 101 tahun, saat itu nenek ini bersedia untuk dijadikan subjek dalam foto Anastasia, selama identitasnya tidak teridentifikasi dalam fotonya. Seusai mengeksekusi pemotretan ini, Anastasia melihat semua hasil jepretannya. Dari sini ia merasa bahwa proyek ini memiliki sesuatu yang spesial dan bisa ia teruskan menjadi sebuah kisah.
Di sini Anastasia juga mengeksplorasi cahaya dan bayangan yang menyorot ke tubuh kakek dan nenek di fotonya. Ia memunculkan semua lipatan, bercak dan kerutan kulit dalam balutan fotografi yang menawan. Bahkan kita bisa menikmati komposisi yang menarik dari tarikan garis kerut tubuh yang telah menua ini.
Potret ini mengingatkan kita akan hidup dan perjalanan waktu, memperlihatkan transformasi tubuh dari waktu ke waktu.
"Di samping foto yang kudapat, pertemuan dengan subjek di foto dan obrolan yang mengalir untuk membuat foto atas tubuhnya adalah hal yang sangat berharga untukku," jelas Anastasia dilansir dari situs pribadinya, anastasiapottingerphotography.com (17/04/2014).
"Itulah momennya dan kepercayaan yang ia berikan memberikan sebuah pengalaman akan keintiman yang aku tuangkan pada foto."
(ass/doc)
