Ari mengaku punya tempat tinggal yang aman dari banjir. Tak hanya itu, aksesnya juga aman dari banjir. Tapi mantan vokalis Dewa 19 itu, pernah merasakan panik saat terjebak di jalan berjam-jam karena banjir.
"Pernah dulu banjir tahun 2002 ya terjebak nggak bisa pulang. Yang biasanya sejam dari Indosiar ke rumah, ini sampai sekitar 4 sampai 5 jam," cerita Ari Lasso dijumpai usai pemotongan tumpeng Konser Adu Bintang 2 "Diva vs Divo" di JCC, Senayang, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Saking paniknya, Ari sama sekali tidak merasakan bosan. Pria kelahiran 17 Januari 1973 itu hanya memikirkan bagaimana caranya agar bisa pulang dan sampai di rumah.
"Panik. Nyari jalan susah. Kita konsentrasi nyari jalan, sini nggak bisa sana susah," lanjutnya sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.
Meski mengaku tinggal di daerah Bintaro, Tangerang, yang aman dari banjir, tapi aktivitasnya banyak dilakukan di Jakarta. Bila terjadi banjir seperti saat ini, tentu akan mengganggu aktivitasnya.
Ari merasa kemacetan dan banjir bisa dibilang adalah budaya yang sulit dihilangkan. Masih perlu banyak waktu dan cara yang dilakukan agar masalah macet dan banjir di DKI Jakarta teratasi. Pastinya dengan gotong royong, tidak hanya dari pemerintah tapi juga kesadaran masyarakat sendiri.
"Masih sama saja sih. Baru beberapa daerah aja yang berubah. Karena satu, kalau gue bilang itu culture, masih banyak yang harus diperbaiki," tandasnya.
(pus/nu2)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!