Tria Cs pun sukses me-repackage album 'Mencoba Sukses Kembali' pada 2008 lewat label Sony Music Entertainment Indonesia. Tak hanya itu, mereka juga sudah merilis dua album 'Misteri Kalajengking Hitam' (2009) dan 'Tugas Akhir' (2011).
Setelah merilis tiga album bersama major label, The Changcuters akhirnya memutuskan keluar dan memilih kembali ke indie label. Tapi tahun ini, mereka kembali ke label Sony Music Entertainment Indonesia.
Sang vokalis, Tria mengaku sebenarnya tak ada perbedaan yang singnifikan antara indie dan major label. Ia mengaku masih bisa tetap bebas berkarya.
"Persepsinya yang paling kasar, yang paling banyak di pikiran orang adalah kebebasan berkarya. Tapi kalau di The Changcuters sih nggak kejadian, kita bebas banget berkarya (di indie maupun major label)," ucap Tria saat berbincang dengan detikHOT, belum lama ini.
"Ya di major ini. justru di sini (Sony) kita bisa memberikan referensi baru bagi pendengar musik Indonesia. Ini ada lho musik baru seperti The Changcuters," sambung sang bassis, Dipa.
Namun, The Changcuters mengaku tak mau begitu saja memilih untuk mengajak para musisi indie lain untuk masuk major label. Bagi mereka, pilihan masing-masing untuk pilih indie atau major label.
"Itu lebih ke pilihan. Mereka punya visi-misi yang memang mungkin di jalan indie. Tidak ada yang perlu disalahkan," ungkap Dipa.
"Indie dan Major Label itu adalah pilihan saja dengan satu tujuan yang sama," pungkas Tria.
(fk/mmu)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!