Ketika IDP Dicap Pengikut Agnez Mo

Jakarta - Berjalan sebagai seorang solois yang memadukan nyanyian dan tarian, beberapa kali Indah Dewi Pertiwi (IDP) dianggap sebagai peniru. Salah satu yang paling santer terdengar adalah anggapan IDP sebagai peniru Agnez Mo.

Tidak ada yang bisa disalahkan memang, saat itu solois dengan lagu up-beat yang selalu berjoged enerjik di atas panggung tidak banyak lagi. Dua terbaik, Dewi Sandra yang memutuskan berjilbab, sedangkan Shanti hengkan ke luar negeri bersama keluarnya.


Mau tak mau penyanyi bernama asli Indah Dewi Pertiwi itu berhadapan langsung dengan si pelantun 'Coke Bottle'.


"Ya itu jelas, karena nggak banyak penyanyi seperti itu sekarang, beda sama dulu. Ditambah kebetulan lagu aku selalu ada musik dance-nya tiap album," buka IDP kepada detikHOT ketika ditemui di Kawasan Bangka, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.


"Tapi kalaupun dibilang begitu sebetunya musik dance kami berbeda. Dia lebih R&B sedangkan aku masih kental unsur pop-nya. Dia juga kebarat-baratan, sedangkan aku Indonesia banget," tegas pelantun 'Hipnotis' itu lagi.


Namun IDP kemudian meyakinkan, bahwa dirinya di album baru nanti akan bertransformasi jauh. Karakter pop yang mains semakin dipertebal dari karya-karya sebelumnya.


"Aku memang nggak mau banyak nge-dance. Karena penikmat CD itu ngak suka kalau terlalu kencang, kecuali off air. Aku cuma kasih satu lagu yang up-beat di album nanti," tutupnya.


Ternyata, sebagai solois, IDP cukup ambisius berkarya. Perempuan 23 tahun itu mengungkpkan ambisinya dalam waktu dekat dalam kariernya bermusik. Apa? Simak hanya di detikHOT!


(fk/mmu)