Digugatnya TS Entertainment oleh B.A.P ditengarai karena masalah pembagian bayaran yang tidak adil. Sejak debut mereka di 2012 hingga 2014, pelantun 'Warrior' itu mengklaim bahwa masing-masing personel hanya mendapatkan total Rp 199,6 juta (sekitar 18 juta Won).
Mengenai hal ini, manajemen mengungkapkan bahwa ongkos yang mereka keluarkan untuk membentuk B.A.P sejak trainee hingga debut baru kembali seluruhnya di pertengahan 2014. Dengan kata lain, B.A.P baru mendapatkan bayaran setelah manajemen 'balik modal' sekitar Juni/Juli tahun ini.
Jika dikurangi dengan modal awal investasi manajemen, maka sepanjang 2014 B.A.P telah mengumpulkan total pendapatan 285 juta Won. Jumlah ini lalu dibagi untuk keenam personel dan manajemen dengan rasio sesuai kontrak.
Rasio pembagian penghasilan ini kemudian jadi masalah baru. TS Entertainment disebut-sebut hanya memberikan 1 per sepuluh bagian dari penghasilan Daehyun Cs. Untuk itu, manajemen punya penjelasan sendiri.
Menurut manajemen, mereka memiliki rasio pembagian penghasilan yang berbeda-beda, tergantung dari mana B.A.P mendapatkan pemasukan. Misalnya, pendapatan untuk penjualan album dibagi dengan rasio 1 (B.A.P) banding 9 (TS), sementara untuk pemasukan iklan yakni 5:5.
"Ini karena pemasukan dari iklan dibagi kepada lebih sedikit orang ketimbang album yang harus memikirkan para content director, desainer, produser, marketing dan lainnya," jelas TS.
Lebih lanjut lagi manajemen memberikan grafik pemasukan B.A.P sejak debut hingga 2014. Mereka pun menjelaskan bahwa alasan pemasukan B.A.P di 2014 lebih kecil karena keuntungan banyak masuk dari album dan single, ketimbang proyek lainnya. Namun rasio kembali berubah setelah tur dunia sukses digelar.
Manajemen juga menyebutkan bahwa ke depannya, rasio pembagian honor dari album akan berubah dari 1:9 ke 4:6, karena pendapatan dari iklan bisa lebih banyak. Sayangnya, B.A.P telah melayangkan gugatannya terhadap manajemen 27 November lalu sebelum rencana ini diwujudkan.
(ron/mmu)