Ia merekonstruksi dengan warna asli seperti apa yang dibuat oleh sang seniman ketika ia pertama kali menyelesaikan karyanya ini pada tahun 1833.
Warna merah yang mendominasi pada latar lukisan Renoir ini mulai memudar karena sensitivitasnya akan cahaya. Setelah berusia 130 tahun, banyak beberapa warna lain yang memudar pada keseluruhan lukisan tersebut.
Ilmuwan bernama Dr. Richard Van Duyne dari Northwestern University ini menggunakan tekhnik bernama stetoskopi.
Dengan itu, ia bisa menganalisa molekul warna yang digunakan pada lukisan dan membuat perbandingan antara warna yang memudar dengan lukisan aslinya, untuk membuat rekonstruksi digital dalam ukuran penuh.
“Ini cukup baik agar kita bisa memahami warna aslinya saja dan bukan mengubah torehan yang telah dibenamkan oleh senimannya," ujarnya dilansir dari The Independent (14/02/2014).
Analisa ini juga menunjukan bahwa Renoir menggunakan pigmen yang brilian untuk warna merah tua.
Namun pada kenyataannya memang molekul dari cat yang ia gunakan cukup sensitif terhadap cahaya.
(ass/ass)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!