Honor Penari Latar Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Lho!

Jakarta - Banyak orang menganggap remeh profesi penari latar. Begitu pun dari segi finansial yang sama seperti pekerja seni lain, tak punya penghasilan tetap dan menjanjikan masa depan.

Pendiri perusahaan dan akademi tari United Dance Works (UDW) Adhisty Juliani Kampono menampik semua persepsi itu. Menurutnya, jika penari dibekali ilmu dan pendidikan yang memadai, jalan sukses terbuka lebar.


"Jadi dancer sekarang sangat bisa menjanjikan. Perkembangan dunia hiburan juga makin baik dan enggak pernah mati. Kalau dancer-nya berkualitas, mereka bisa sangat hebat di dalam dan luar negeri," kata wanita yang akrab disapa Disty kepada DetikHOT, Rabu (12/2/2014).


Dia melanjutkan, apapun yang dilakukan sesuai minat dan bakat yang terasah, pasti hasilnya akan bagus. Untuk itulah, Disty bersama Yessy Hutabarat mendirikan sekolah tari. Mereka ingin profesi penari tidak digampangkan.


"Ada masa depan di profesi ini. Banyak anak didik saya bisa beli apa yang mereka mau dari menari. Asal mereka mau belajar dan gigih, mereka tentu bisa berkembang," ujarnya.


Hal senada diamini Erick Hermawan Limans. Mengawali karir dengan masuk klub tari di SMA kemudian menjadi penari latar di sebuah perusahaan tari, ia kini menjelma sebagai koreografer handal dengan membentuk perusahaan sendiri bernama iDANCE Co by ERICKLIMANS.


iDANCE Co. by ERICKLIMANS merupakan sebuah komunitas yang didirikan pada 2010. Tujuannya tidak hanya komersil menaungi penari latar (backing dancers) saja, juga sebagai tempat pengembangan karakter (stage act / performing art).


"Bicara soal tari enggak pernah ada habisnya. Saya bisa berkembang seperti ini juga awalnya dari tari. iDANCE tidak melulu berupa dance class atau commercial dance, tapi pengembangan dari tari yang saling terikat, yakni ide dan karakter," kata Erick.


Lulusan The London School of Public Relations itu dengan mantap meyakini bahwa profesi penari punya prospek karir yang baik. Dalam sebulan, total honor yang didapat bisa lebih dari Rp 10 juta tergantung pada kapabilitas penari.


"Bisa saja (lebih dari Rp 10 juta per bulan). Sekadar bocoran, saya dulu menyelesaikan kuliah enggan menggunakan biaya dari orangtua, tapi menggunakan pendapatan sendiri dimana saat itu profesi saya sebagai dancer. Cukup menjanjikan kan?" ujarnya.


(fip/ass)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!