Sama halnya yang dirasakan oleh Chairis Yoga, salah satu anggota dari Jakarta International Community Choir (JICC). Selepas balik dari tinggal di Jepang ia mengikuti grup paduan suara ini.
"Saya suka nyanyi di karaoke pas masih di Jepang. Menyanyi sambil minum, pulang kerja selalu ke karaoke sama teman-teman. Kebiasaan di sana seperti itu," katanya kepada detikHOT ketika ditemui di kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2014) lalu.
Namun perasaan senang menyanyi bersama kawan-kawan justru lebih membahagiakan ketika dirinya berada di paduan suara. "Di sini, saya merasa lebih bahagia lagi," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ayas, mahasiswi Universitas Mercubuana yang mengikuti paduan suara mahasiswa. Menurutnya, meski lelah membagi waktu dengan kuliah dan harus mengikuti rangkaian kompetisi, tapi ia sangat bahagia.
"Bisa mengembangkan hobi, cari pengalaman, ditambah lagi ikut kompetisi sambil jalan-jalan gratis. Bareng sama kawan-kawan senior dan satu angkatan. Itu sudah sangat anugerah, ha..ha..ha," kata Ayas.
Studi ilmiah membuktikan perasaan bahagia memang muncul saat menyanyi dalam paduan suara. Polling secara online dilakukan oleh pakar psikolog Oxford Brookes University, Inggris, Nick Stewart terhadap 375 pria dan wanita tentang kesejahteraan psikologis mereka.
Responden yang disurvei adalah mereka yang bernyanyi untuk grup paduan suara, menyanyi sendiri, dan bermain untuk tim olahraga. Hasilnya adalah ketiga aktivitas ini menghasilkan tingkat kesejahteraan yang tinggi.
Namun, paduan suara menempati peringkat tertinggi dalam hal manfaat psikologis dibandingkan mereka yang menjadi penyanyi solo dan berada di tempat karaoke.
(tia/utw)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!