Sebuah gambaran musik dari Ronan Keating Cs yang terdengar lebih modern. Seakan tak ingin meninggalkan ciri khasnya, Boyzone tetap menyajikan musik yang mudah dicerna oleh para pendengarnya.
Dibuka dengan hits terbarunya 'Love Will Save the Day', Boyzone seperti mencoba mengembalikan masa kejayaannya dulu. Lagu tersebut terdengar ringan dan cukup menghibur dengan nada-nada yang mudah menarik perhatian pendengarnya.
Setelah 'Love Will Save the Day', ada 'Who We Are'. Dibuka dengan dentingan piano beat-beat yang dimainkan dalam lagu itu terasa berbeda dengan lagu pembukaan mereka.
Tak berhenti sampai di situ, boyband asal Dublin, Irlandia itu juga mencoba menyentuh hati pendengarnya lewat lagu 'Everything I Own'. Dibalut dengan petikan gitar akustik diawal lagu, membuat lagu tersebut menghanyutkan pendengarnya.
Memasuki lagu keempat ada lagu 'Centre of Gravity' yang sedikit terdengar unik. Kenapa unik? Karena jika didengar secara detail lagu tersebut sedikit mirip dengan lagu 'Sayap Pelindungmu' milik The Overtunes.
Selanjutnya ada 'Heaven Is' yang mencoba membawa kembali memori pendengar ke masa-masa 90-an di mana kejayaan Boyzone terjadi. Kemudian beberapa track pun menyambut seperti 'If We Try', 'Nobody Knows', 'Best Night of Our Lives' dan 'Light Up the Night'.
Sebagai lagu penutup, Boyzone pun mengeluarkan jagoan dari mereka. Album produksi Warner Music Indonesia itu pun ditutup dengan dua lagu terakhir 'Rise' dan 'The Hour Before Christmas'.
(fk/wes)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!