Pumpkin (dok. Musica)
Terlahir di Banjarmasin, mereka seperti sudah sehati untuk bisa eksis di industri musik Indonesia. Berdiri sejak 27 Oktober 2008 lalu, mereka bercerita bagaimana akhirnya bisa bersama.
"Kita di Banjarmasin deket-deketan, Eza (Gitar) dan Raymond (Drum) sepupuan dan main di studio semua," ucap sang vokalis, Amyra kepada detikHOT belum lama ini.
Awal pertemuan itu lah yang membuat mereka akhirnya memutuskan untuk jalan bersama. Saat awal terbentuk, mereka masih sangat 'mentah' tanpa tahu apa konsep yang akan dibawakan.
Tapi mereka pun mencoba untuk fokus demi impiannya yakni bisa masuk ke industri musik Indonesia. Tentunya konsep dasar dari musik mereka pun didapatkan setelah melewati masa-masa panjang pencarian jati diri mereka.
"Konsep kita awalnya masih belum jelas, tapi tetap fokus bikin bikin demo ya itu prosesnya hampir satu tahun lah," ungkap Raymond.
Setelah merasa yakin, mereka pun akhirnya ikut di sebuah festival band nasional. Festival itu lah menjadi awal mereka memasuki pintu industri musik Indonesia.
"Mereka awalnya punya band sendiri-sendiri dan akhirnya gabung dan bikin lagu. Dan kita akhirnya ikut AMild Wanted di 2010 dan juara satu se-Kalimantan dan lima besar di tingkat nasional," ucap Eza.
Saat berdiri Pumpkin ternyata memiliki formasi berbeda dengan seperti saat ini. Seperti apa ceritanya? Simak terus kisahnya di detikHOT!
(fk/wes)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!