"Iya jadi tanggal 15 ada banjir bandang di Manado dan benar-benar menyapu bersih Manado. Orangtua sudah mengungsi dengan baju yang ada di badan dan dua anak keponakan juga ngungsi sekitar 15 meter kalau di rumah aku. Kan rumah aku pinggir kali tuh," ceritanya saat ditemui di Base Camp Ungu di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2014).
Meski seluruh harta bendanya habis, namun dikatakan Enda ia sama sekali tak pernah menyesali itu semua. Yang paling terpenting adalah seluruh anggota keluarganya selama dari musibah tersebut.
"Kamar gue juga nggak tersisa, barang-barang gue juga sudah hilang semuanya. Ini kali pertama Manado kena banjir. Kayak ada gitar pertama gue, nggak berbentuk gitar lagi. Manado hancur banget sekarang nggak ada indah-indahnya. Mall hancur dan jembatan putus," kisahnya lagi.
Enda pun sempat untuk berusaha pulang ke kampung halamannya namun apa daya seluruh tiket telah habis terjual.
"Genteng rumahnya tetap ungu tapi hancur sudah tinggal kenangan masa lalu gue. Kemarin ATM sudah berfungsi, gue minta adik untuk beli genset," ucapnya.
(wes/wes)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
