Pentas sandiwara Betawi 'Soekma Djaja' akan digelar di Gedung Kesenian Jakarta, 5-6 Juni 2013. Acara itu sekaligus dimaksudkan untuk ikut memeriahkan perayaan ulang tahun DKI Jakarta ke-486. Tak hanya itu, pementasan tersebut juga akan menandai dibukanya Jakarta Anniversary Festival XI, hajatan tahunan Gedung Kesenian Jakarta.
"Kami merasa undangan dari GKJ untuk membuka Jakarta Anniversary Festival XI adalah kesempatan yang tepat untuk Teater Abnon kembali berkarya," ujar mantan None Jakarta Maudy Koenaeady yang memproduseri pementasan tersebut.
Menurut Maudy, pementasan itu juga akan menjadi kesempatan bagi anggota baru Teater Abnon untuk berpartisipasi mengenalkan budaya Betawi. "Kali ini pertunjukan dikemas dengan latar belakang kehidupan keluarga seniman Gambang Kromong yang memotret kehidupan generasi muda," jelas dia ketika memberikan keterangan di Jakarta.
Sandiwara Betawi 'Soekma Djaja' menuturkan potret kehidupan sebuah keluarga Betawi pinggiran yang masih mempertahankan tradisi musik Betawi, Gambang Kromong. Berbagai cara pun dilakukan oleh sang kepala keluarga, Maman Djaja untuk bertahan hidup. Namun Jay, si sulung peraih beasiswa di kampus ternama, sama sekali tidak berminat terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan kesenian Betawi.
Pentas 'Soekma Djaja' digelar atas kerjasama IANTA, Diatone Asia dan Djarum Apresiasi Budaya. Sebelumnya, Teater Abnon telah mementaskan tiga sandiwara Betawi, masing-masing 'Cinta Dasima' (2009). 'Doel' (2010) dan 'Sangkala 9/10' (2011). Untuk pertunjukan kali ini, harga tiket cukup terjangkau, terbagi dalam 3 kelas, VIP Rp 250.000, Kelas 1 Rp 200.000 dan Kelas 2 Rp 100.000. Penjualan dibuka mulai 11 April 2013 di Beam Cafe, Jalan Tebet Utara Dalam No.19, Jakarta.
(mmu/mmu)
