'Take The Crown': Zaman Telah Berubah, Robbie Williams!

Jakarta - Duapuluh tahun silam, Robbie Williams adalah salah satu penyanyi pria pop Inggris paling terkenal saat itu. Dipuja oleh banyak wanita dan disegani oleh musisi lainya. Tetapi zaman telah berubah. Arogansi terhadap musik British miliknya, dan kegemarannya mengejek musisi lain telah menjadi sebuah bumerang yang menyakitkan.

Kini, ia merilis album baru bertajuk 'Take The Crown', album solo pertamanya sejak reuni dengan Take That, grup vokal yang membesarkannya, pada 2010. Masih mampukah ia mengembalikan masa kejayaanya?


Kabar baiknya, album ini punya beberapa materi yang hebat, segar, dan terdengar muda. Jauh lebih baik dibandingkan album 'Reality Killed The Video Star' (2009) apalagi 'Rudebox' (2006). Salah satunya bisa disimak lewat lagu 'Be a Boy', dengan sepenggal lirik, When you're young/ you hope to be/ Menacing, in Vanity/ Six feel tall/ Maybe More/ Bigger now, than before. Ini semacam proyeksi ingatan masa mudanya yang liar dan provokatif.


Pada 'Candy', walaupun awalnya terdengar aneh jika dinyanyikan oleh pria flamboyan macam Robbie Williams, ia mampu menghadirkan hook-hook yang memikat, sekaligus menjadi lagu paling menyenangkan di album ini. Jika ditanya tentang lagu terbaik dalam 'Take The Crown', maka lagu ini akan menjadi salah satu pilihan saya.


'Gospel' punya sesuatu yang tidak dimiliki track lainnya, yaitu bagian verse yang sangat seksi dan catchy. I used to think about it/ When I was a little one/ All alone/ Used to be so exited/ so exited,on my own.


'Different' sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan pop-rock megah penuh string dan biola Robbie Williams lainnya. Tapi, yang satu ini jauh lebih baik dari pada lagu-lagu 'Hunting For You' , 'Into The Silence', atau 'All That I Want' yang lebih mirip U2 ketimbang dirinya.


Untungnya, Robbie Williams tidak sia-sia membawa Lissie, penyanyi folk-rock asal Amerika dalam lagunya berjudul 'Losers' yang menutup album ini dengan emosi folk yang pas.


'Take The Crown' memanjakan telinga kaum muda dengan single heavy rotation-nya ('Candy'), tapi tidak melupakan penggemar setianya dengan menghadirkan lagu-lagu baru yang khas. Pertanyaannya, sekali lagi, apakah album ini dapat mengembalikan kejayaan Robbie Williams atau hanya akan menjadi album berdebu yang menemani koleksi Robbie Williams lainnya di rak tua Anda.


Ya, zaman telah berubah!


Rendy Tsu (@rendytsu) music director radio, album reviewer dan blogger yang mendedikasikan tulisannya untuk musik.


(mmu/mmu)