Ia juga menilai, ada kalanya budaya itu tidak cocok dengan keadaan di Indonesia.
"Coba lihat dandanan ala KPop dan Harajuku yang kemudian diikuti anak muda. Cocok mungkin dengan mereka di negara asalnya, tetapi tidak dengan kita, tidak ada identitasnya, saya bilang malah mirip ondel-ondel," ungkapnya saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (30/5/2014).
Matias mengharapkan anak muda Indonesia untuk lebih bangga dan peduli terhadap budaya sendiri. Kekayaan budaya Indonesia adalah aset bangsa yang berharga.
"Kita seharusnya bangga dengan kepribadian Indonesia kita. Kita bisa kok sejajar dengan budaya luar. Kita cukup mengangkat budaya yang kita miliki kemudian mengemasnya menjadi menarik," tuturnya.
Matias mengingatkan bahwa peran serta seluruh pihak sangat penting untuk kemajuan budaya Indonesia. Pemerintah selaku pemegang kekuasaan penting untuk memperhatikan perkembangan dan kelestarian budaya. Masyarakat pun selaku pemilik budaya juga sepatutnya ikut menghargai dan merasa memiliki budaya milik bangsa sendiri.
(nu2/nu2)
