Kali ini Grace mengambil ide dari puluhan cerek berwarna biru dan bermotif zebra. Ia datang ke Kamerun bersama keluarga kecilnya enam bulan lalu. Saat itu musim kering.
"Saya mengangkat tentang langkanya air di Kamerun saat saya tiba. Mungkin itu adalah musim kering dan setiap orang membawa cerek air," ujarnya kepada detikHOT melalui surat elektronik beberapa waktu lalu.
Uniknya, cerek air tersebut berdesain zebra. Ide ini pun langsung diangkatnya di pameran tunggalnya dan mendapatkan sambutan yang luar biasa.
Grace menjelaskan bahwa Kamerun merupakan negara Afrika pertama yang didatangi Grace untuk pameran tunggalnya. "Instalasi ini menceritakan seperti itulah Kamerun," ungkapnya.
Tak hanya seni instalasi cerek air saja, namun Grace juga memamerkan karyanya yang berjudul 'Tranquility Reversed'. Artinya, kata dia, adalah seni yang menceritakan ke mana pun tempat dan suasana yang disinggahi pasti akan ada keindahan.
"Ini saya dapatkan di Kamerun, salah satu negara di Afrika yang membuat saya kerasan," ungkap seniman yang sudah menggelar pameran di Australia, Timor Timur, Belanda, Inggris, Sri Lanka, dan berbagai kota di Indonesia.
Pada April lalu, Grace juga mengikuti pameran bersama Biennale Kamerun. Rencananya ia akan menggelar pameran lagi di Dakar, Senegal dalam event Dak'Art, yang diakui oleh pecinta seni rupa dunia seperti London, Berlin, Paris, Tokyo, dan New York.
(tia/ich)