Kerjasama Dua Negara, Situs Singhasari Diluncurkan

Jakarta - Proyek kerjasama bidang sejarah dan benda-benda bersejarah era Singosari tak hanya dilakukan melalui pameran bersama dan penerbitan buku. Namun kedua museum dari dua negara yakni Museum Nasional Etnologi di Leiden dan Museum Nasional Indonesia di Jakarta juga meluncurkan aplikasi di mobile.

"Aplikasi ini bisa didownload di i-phone atau android ponsel. Bentuknya pun sangat interaktif dibuat oleh kami," ujar Ketua managemen proyek, Jos Taekema di Museum Nasional.


Jos berasal dari Rijksmuseum voor Volkenkunde, Leiden. Untuk penelitian dan teks aplikasi ini bekerja sama dengan VEronique DeGroot, Mariejke Klokke dan pihak Indonesia sendiri yakni Triangga, Desrika Retno, Niluh Putu Candra Dewi, Retno Moerdiyanti, dan Fifia Wardhani.


Pada aplikasi ini secara singkat menceritakan mengenai kisah-kisah kerajaan Jawa Timur yakni Singhasari. Serta menyediakan informasi latar belakang tentang patung-patung di dua museum dan candi di dekat Malang. Melalui animasi dan teks pendek, juga terdapat pengantar sejarahnya dalam bahasa Indonesia.


Pasalnya, menurut Jos, karena lokasi candi dan benda ini berasal dari Indonesia, maka bahasa yang digunakan juga bahasa Indonesia.


Uniknya, ketika pengunjung menginstal aplikasi ini akan terdapat video tentang Candi Singhasari. Serta arca-arca yang ada di Museum Nasional dan Etnologi Leiden. "Kami membuatnya secara interaktif dan bisa digeser sesuai yang diinginkan," katanya.


Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat membantu pendidikan dan pengetahuan warga Indonesia dan dunia, apa itu Singhasari dan benda peninggalannya. Aplikasi ini terdiri dari tiga bahasa yakni Indonesia, Inggris, dan Belanda dan bisa diunggah gratis di www.singosari.com.


(tia/ich)