'Duography' DI-DA: Mengusung Rasa Amerika Tanpa Klise

Jakarta - Jika Anda mengetik nama "DI-DA" di Google, mungkin Anda akan kesulitan mendapatkan informasi seputar musisi ini. Tapi, ketika menggantinya menjadi "duo DI-DA", dengan cepat si mesin pencari akan memberikan informasi yang cukup lengkap di urutan paling atas, beserta link untuk free download secara ilegal. Ironis, tapi begitulah kondisi industri kita saat ini.

Bagaimanapun, nama DI-DA sebenarnya sudah tercantum cukup lama di industri musik Indonesia. Duo yang terdiri dari Rendy (guitar, vocal) dan Iddo (bass) ini sudah mulai menunjukkan taji mereka sejak tahun 2011, dengan dirilisnya single perdana 'Takkan Berakhir'.


Jika Anda butuh nasihat untuk hubungan dengan pasangan yang baru saja berakhir, lagu ini pas untuk Anda. Bait seperti, 'Tak kan berakhir sampai di sini/Ku tak kan hancur tanpa dirimu...' akan cukup menyemangati.


Atau, Anda terjebak dengan cinta segitiga? Lagu 'Tak Ingin' akan mewakili hati Anda yang tersayat lewat lirik yang lirih dengan solo gitarnya. Tak heran jika lagu ini dipilih menjadi single kedua sejak April 2012 lalu.


Disusul ‘Percayalah’ yang ditunjuk menjadi single andalan ke-3. Dibuka dengan intro apik dalam lantunan melodi gitar akustik yang cantik. Sayangnya, ketika memasuki chorus pertama saya malah agak sedikit terganggu dengan sound string biola yang terkesan tidak tepat. Walaupun begitu, alunan melodi dan irama swing yang menyatu akan membuat Anda sulit melepas pesona lagu ini. Percayalah.


Semua lagu tersebut akan kembali hadir dalam album debut bertajuk 'Duography' yang berisikan 11 lagu pop-rock yang tidak terdengar klise seperti album lokal lainnya. Selain ketiga single tadi, ternyata masih banyak materi lagu yang asyik didengar. Sebut saja 'Bercintalah Cinta' yang menjadi pembuka album dengan semangat cinta yang begitu terasa.


Jika lagu itu tidak cocok dengan selera Anda, masih ada 'Cinta Gantung' dengan intro khas country yang asik. Atau, lagu akustik romantis 'Rinduku' dan pop-blues 'Siapa Namanya' dengan vokal latar yang luar biasa. Recommended songs!


Tidak dapat dipungkiri bahwa 'Duography' memang sangat terpengaruh oleh John Mayer, Bryan Adams dan Taylor Swift. Maka, bisa dibilang DI-DA adalah duo pop lokal dengan rasa blues dan country khas Amerika. Bagi Anda pecinta John Mayer yang jarang mendengar album musisi Indonesia sekalipun, tidak akan kecewa dengan album ini.


Tapi, mungkin akan jauh lebih baik jika sound 'Duography' bisa terdengar lebih mentah dan organik, serta permainan drum dibikin lebih funky ala Steve Jordan di album 'Continuum'-nya John Mayer. Mungkin.


Rendy Tsu (@rendytsu) music director radio, album reviewer dan blogger yang mendedikasikan tulisannya untuk musik.


(mmu/mmu)