Buku Fotografi Bertajuk 'Sinabung Kelud Memanggil' Diluncurkan

Jakarta - Pada awal April lalu, sebuah pameran fotografi bertajuk 'Sinabung Kelud Memanggil' telah dihelat di Galeri Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Berselang dua pekan, pameran ini hijrah ke Komunitas Salihara, Jakarta Selatan. Tak hanya boyongan, acara yang dihelat pada Rabu (16/04/2014) sekaligus menjadi ajang peluncuran buku fotografi dengan tajuk yang sama.

Pameran 223 foto dan peluncuran buku ini merangkum hasil karya dari 61 pewarta foto Indonesia. Aksi solidaritas bagi korban erupsi panjang di Gunung Sinabung yang disusul dengan erupsi Gunung Kelud ini juga diisi dengan diskusi dan pelelangan karya.


Semua pewarta foto yang terlibat di sini, merupakan sukarelawan. Hasil lelang karya foto dan penjualan buku yang dibanderol dengan harga Rp. 1 juta ini pun semuanya disumbangkan bagi para korban.


"Kegiatan ini merupakan sumbangan sukarela dari rekan-rekan fotografer," kata Oscar Motuloh (16/04/2014) di Komunitas Salihara. "Semoga buku ini bisa memperlihatkan kepada kita bahwa kita hidup di atas cincin api, bahwa kita akan mengalami hal ini kelak dan seterusnya."


Menurut Oscar Motuloh, kurator sekaligus partisipan dalam pameran foto ini. Fotografi memiliki peran penting dalam meneruskan pesan bagi generasi selanjutnya.

"Sehingga buku ini menjadi simbol bahwa fotografi tidak semata-mata untuk mengabadikan hal ini, ia harus menjadi peringatan bagi generasi kita seterusnya," jelasnya.


Malam lelang sekaligus peluncuran buku untuk solidaritas ini, juga dibuka oleh pidato singkat dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Azwar Abubakar. Jusuf Kalla selaku ketua Palang Merah Indonesia dan Goenawan Muhamad, selaku tuan rumah di Komunitas Salihara.


Kegiatan amal ini didekasikan juga bagi seorang fotografer, Thomas Sembiring Meliala, 31 tahun. Dia adalah fotografer yang wafat dalam peliputan erupsi di Gunung Sinabung.


(ass/utw)