Hal itu dimulai saat pelantun 'Music' itu manggung di Moscow, pada 2012 lalu. Saat itu, ia menyatakan dukungannya terhadap band punk asal Rusia, Pussy Riot yang dipenjara karena membuat lagu yang mengkritisi presiden Rusia, Vladimir Putin.
Bentuk dukungan tersebut dilakukan Madonna dengan mengenakan baju hitam, topeng dan menuliskan nama Pussy Riot di punggungnya. Atas aksinya itu seorang sumber menuturkan kepada The Sun, Kamis (18/4/2013) bahwa Madonna dianggap bersalah atas tuduhan kegiatan komersil ilegal.
Ancamannya pun tak tanggung-tanggung yaitu pencabutan visa Madonna ke Rusia. Alhasil, ia terancam tak bisa menapakkan kaki di Rusia.
Namun, sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Madonna tentang tuduhan tersebut. Selain itu, belum jelas juga apakah keputusan itu sudah resmi atau masih sekadar kabar belaka.
Sedangkan kasus Pussy Riot sendiri berawal saat mereka manggung pada Maret 2012 di sebuah gereja di Moscow, dan menyindir Putin dengan lagu-lagunya. Karena dinilai terlalu berlebihan, mereka pun akhirnya divonis bersalah dan dihukum dua tahun penjara.
(fk/mmu)
