Macklemore and Ryan Lewis, Duo Indie yang 'Hancurkan' Pasar Musik Dunia

Jakarta - Merilis album 'The Heist' pada Oktober 2012 menjadi tonggak bersejarah bagi Macklemore & Ryan Lewis. Lewat album tersebut, seluruh dunia tahu bahwa mereka adalah musisi independen yang sedang menghancurkan industri musik. Mengapa begitu?

Ya, memang begitu adanya. Sejak kemunculannya, Macklemore maupun Ryan Lewis adalah musisi independen. Setelah memutuskan berduet pada 2008, mereka pun dengan percaya diri tetap berjalan mandiri, sampai kemudian mendirikan label yang bernama Macklemore LLC.


Hasilnya? 'The Heist' yang menjadi debut album sukses memborong total 20 penghargaan dari beragam ajang. Dua single hits mereka, 'Thrift Shop' dan 'Can't Hold Us' menduduki puncak tangga lagu Billboard 100 dan menjadikan mereka satu-satunya grup musik independen yang mencapainya, sejak 1994. Wow!


Tidak hanya lagu per lagu, secara album, duo hip hop asal Seattle, Amerika Serikat itu mendulang popularitas. 'The Heist' terjual lebih dari 80 ribu kopi dalam minggu pertamanya dan sampai hari ini sudah laku hingga 7 juta kopi di Amerika Serikat, 5 juta kopi di Australia dan 2 juta kopi di Selandia Baru.


"Kami terhenti dengan jari tengah naik ke atas saat berbicara mengenai major label dan industri musik. Jadi kami membuat peruntungan dengan jalan kami sendiri," tegas Macklemore dalam sebuah wawancara.


Kebencian Macklemore & Ryan Lewis pada industri musik yang mereka anggap tidak pernah adil itu dicurahkan pada lagu berjudul 'Jimmy Lovine' di debut albumnya.


"We'll give you a hundred thousand dollars/After your album comes out we'll need back that money that you borrowed/So it's really like a loan/A loan? Come on, no/We're a team, 360 degrees, we will reach your goals!/You'll get a third of the merch that you sell out on the road/Along with the third of the money you make when you're out doing your shows/Manager gets 20, booking agent gets 10/So shit, after taxes you and Ryan have 7% to split."


Saat ini, pundi-pundi Macklemore & Ryan Lewis sudah bisa membuktikan semua kerja keras mereka selama satu tahun terakhir. Melihat persentasenya, duo pelantun 'Same Love' itu secara legal memegang 70% dari seluruh hasil penjualan karya-karya mereka, berbanding terbalik jika berada pada major label, dimana musisi hanya mendapat 30%.


Lebih lanjut, misalnya satu album dihargai sekitar Rp 120 ribu dan album tersebut terjual sebanyak 500 ribu kopi, secara sah Macklemore & Ryan Lewis mengantongi uang sekurang-kurangnya Rp 400 juta. Bagaimana jika faktanya 'The Heist' sudah terjual sebanyak 12 juta kopi di seluruh dunia?


"Kunci sukses bagi saya dan manusia adalah berlatih, berlatih dan berlatih sebanyak yang kamu bisa. Namun, kabar buruknya semua orang bisa melakukan hal tersebut," pungkas Macklemore dan Ryan Lewis berfilosofi.


(hap/mmu)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!