Mobil-mobil yang berkeliaran di film itu diantaranya Rolls Royce, Porsche, BMW, Aston Martin, Mercedez Benz, GT-R, Ducati dan lainnya. Sang executive producer, Hendry Wijaya mengtakan bahwa value film 'Street Society' memang menjual balapan mobil-mobil tersebut. Akan tetapi, nilai dramanya juga menarik untuk ditonton bagi khalayak.
"Banyak yang surprise dan twist yang bikin penonton nanti kagum 'oh ada itu ternyata'. Mobil untungnya nggak ada yang baret. Karena memang itu bukan mobil kita kan, jadi dijaga benarlah. Bannya kudu dirawat, karena high speed, cepat aus, jadi benar-benar dijaga banget. Tiap mobil kerjasama sama pemiliknya juga," ujar Hendry saat ditemui di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan,
Hendry membeberkan 30 mobil itu diperoleh dari penyewaan dan ada yang dipinjamkan dari sesama teman tim produksi film dengan harga bervariasi. Bahkan, lanjut Hendry, total biaya seluruh mobil itu bisa mencapai lebih dari Rp 100 milyar andai ia harus membeli mobil-mobil tersebut.
"Pemeran film ini diasuransikan. Ada asuransi yang high speed, yang kebut-kebutan. Adegan yang kebutan jika nggak bisa di-handle pemain itu menggunakan stunt yang profesional," paparnya lagi.
Selain menyewa mobil-mobil mewah, alokasi bujet banyak keluar untuk mentutup jalan. Jalan yang diamankan saat lokasi syuting adegan kebut-kebutan itu seperti Jalan Thamrin, Sudirman, Gajah Mada, Bunderan HI, dan lain-lain.
"Dan juga redcam, processing di Bangkok, di kameranya juga. Kita nggak mau nanggung-nanggung, udah pakai mobil bagus, kamera juga harus bagus," pungkasnya.
'Street Society' dibintangi oleh Marcell Chandrawinata, Chelsea Elizabeth, Wulan Guritno, Ferry Salim, Senk Lotta, dan masih banyak lagi. Film itu rencananya akan diputar di bioskop Indonesia pada tanggal 20 Februari mendatang.
(mau/ich)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!