Randy 'Nidji' Bicara Debut Aktingnya di 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck'

Jakarta - Lebih dikenal sebagai kibordis band Nidji, Randy Danesha memulai debut aktingnya di film layar lebar lewat 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.' Bagaimana kesannya setelah berakting? Randy mengaku cukup ketagihan.

Hal pertama yang menjadi perhatiannya ketika harus beradaptasi adalah menghapal skenario. Randy yang memiliki garis keturunan Minang dan berdialog dengan bahasa daerah, mengaku baru pertama kali harus menghapal materi yang cukup banyak.


"Ah gila, seumur hidup gue nih nggak pernah kayak gini. Sekarang udah kelihatan hasilnya," ucapnya dengan raut wajah sumringah saat penayangan perdana 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.


"Tegang banget gue," ucap cowok berusia 29 tahun yang tak pernah kesulitan tampil di atas panggung dengan kibordnya itu.


Ketegangan Randy sedikit berkurang saat melihat teman satu bandnya datang untuk memberi dukungan. Selain itu, Nidji memang mengisi soundtrack untuk film arahan sutradara Sunil Soraya tersebut.


Selain urusan menghapal skrip, Randy juga harus beradaptasi dengan jam syuting yang tak lazim dengan pekerjaannya sehari-hari sebagai musisi. "Baru keluar jam 4 pagi. Nah saya harus ngebiasain itu dulu, jam 3 syuting. Junot selalu bilang 'Ini nih jam aktor. Ah gini nih jam aktor berat juga ya," sambungnya dengan tertawa.


Dalam 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck' Randy memiliki peran yang cukup penting. Karakternya bernama Muluk, preman kampung yang kemudian menjadi sahabat Zainuddin (Herjunot Ali).


Berkat pencerahan Muluk lah Zainuddin bisa bangkit dari keterpurukan dan memutuskan untuk mencari penghidupan ke Tanah Jawa. Randy sendiri tampil dengan cukup baik dan natural. Dan ia tak perlu belajar lebih dalam soal pemahaman dialek karena memiliki darah Minang.


(ich/mmu)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!