Detik-detik Menjelang Tutupnya Aquarius Mahakam

Jakarta - "Video killed the radio star.." Ya, potongan lirik dari The Buggles itu seolah memberi sinyal bahwa tiap perkembangan zaman tentu akan ada hal-hal yang ditinggalkan dan menjadi artefak. Kini, era digital sudah akrab dengan sebagian besar masyarakat kota. Walhasil, semua memang jadi lebih praktis dan instan. Termasuk untuk kebutuhan akan musik.

Dulu kita harus memiliki CD fisik dari musisi kesayangan. Kini, dengan mengunduh lagu di iTunes atau beberapa laman situs lain, kita bisa memiliki satu album digital. Dampaknya, toko-toko penjualan rekaman CD fisik berguguran. Kali ini Aquarius Mahakam yang menjadi korbannya. Sejak awal Desmeber 2013, toko musik yang termasuk lawas ini sudah mengobral koleksinya.


Menurut salah seorang pegawai di Aquarius Mahakam, Mumu, 40 tahun, obral ini akan selesai pada akhir Desember 2013. Ketika ditanyakan soal kasak-kusuk kabar toko musik ini, Mumu pun mengiyakan. "Memang mau tutup, sekarang menghabiskan stok dulu sampai akhir Desember, dari situ baru mengurus hal yang lain," jelasnya kepada detikHOT (13/12/2013).


Dalam obral besar ini, ada ketentuan yang perlu diketahui oleh pembaca detikHOT. Sebagian koleksi CD, kaset atau DVD dijual setengah hargaalias 50% pada setiap pembelian produk ke 5. Mengapa seperti itu? Ya, karena tujuan utama dari Aquarius Mahakam ini memang untuk menghabiskan stok barang milik mereka.


"Di sini yang didiskon ada koleksi lama dan baru, jadi campur, tapi ya yang kita habiskan itu lebih ke barang yang punya sendiri dulu," tambah Mumu.


Sementara, sebagian koleksi lainnya bisa Anda dapatkan dengan potongan harga 10%. Beberapa perlengkapan yang terkait dengan rekaman, seperti MP3 Player, Card Reader, pemutar kaset, mikrofon juga dijual setengah harga. Mumu memberikan kesaksiannya, soal turunnya antusiasme pasar akan kebutuhan CD fisik.


"Saat sale seperti ini pengunjungnya jadi lebih banyak. Ini dilihat dari penjualan saja, kemarin paling 100 transaksi per hari, sekarang jadi 700 transaksi. Jadi kita tutupnya karena minat pembeli yang surut," jelasnya.


Mumu sendiri telah bekerja di Aquarius Mahakam sejak 1995, atau sekitar 18 tahun. Ia menceritakan bahwa pada masa kejayaannya, toko tersebut punya 30 orang pegawai. Sementara dengan menurunnya angka penjualan, jumlah pegawai juga ikut menyusut. "Lama-lama ada pengurangan pegawai, jadi sekarang tinggal tujuh orang," ujarnya.


(ass/mmu)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!