Bertempat di Galeri Indonesia Kaya Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2013), film garapan sutradara muda Febian Nurrahman Saktinegara itu disahkan sebagai film dengan 'Penghargaan Khusus'.
"Saya sih nggak nyangka bisa sejauh ini. Awalnya cuma iseng aja, karena saya yang memang hobi jalan-jalan merekam video-video footage dari perjalanan itu," buka Febian Nurrahman Saktinegara.
"Terus saya upload di YouTube, waktu saya masih bikin versi pendek, 10 menit. Dan ternyata respon masyarakat positif, mereka minta lanjutannya," sambungnya lagi.
Febian yang merangkap sebagai kameramen serta fotorgafer itu bersama teman-temannya akhirnya memutuskan untuk melanjutkan menjadi film versi penuh. Setelah proses sampai satu tahun, akhirnya rampunglah 'Epic Java' dalam durasi 30 menit yang mengambil lokasi di 50 tempat dari ujung Timur hingga ujung Barat Pulau Jawa.
Garapan non-narasi 'Epic Java' memang sesuai dengan judulnya. Pengambilan gambar yang apik dan editing yang pas, menjadikan film ini menarik ditonton bagi siapa saja yang ingin menikmati keindahan tanah Jawa.
"Saya juga berharap setelah saya mempertontonkan ini ke masyarakat, orang-orang bisa lebih menjaga dan melestarikan alam Indonesia," tutup Febian.
(hap/ich)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!