Anggy mengaku bukan penggemar komedi. Hal utama yang sering mengganggu pikirannya adalah, apa cerita film 'Comic 8' sudah cukup lucu?
"Secara psikologis sempat drop juga. Istri gue dan teman-teman ngakak lihat film ini. Tapi ada juga temen gue yang nggak ketawa pas nonton. Pada akhirnya gue lepas, terserah mau ketawa atau nggak toh komedi itu selera, tergantung imajinasi dan edukasi. Kita do the best aja," katanya kepada detikHOT.
Sementara urusan teknis penyutradaraan, Anggy tak terlalu mengalami kendala. Adegan ledakan, tembak-tembakan dan lainnya membutuhkan spesial efek sudah biasa ia kerjakan dalam video klip dan iklan.
"Paling kalau dari teknis susahnya karena pressure waktu, jadi ngejar sekian scene satu har," ucap Anggi seraya menambahkan bahwa syuting 'Comic 8' rampung dalam waktu 19 hari.
Film yang diproduksi Falcon Pitures itu memang digarap dalam waktu yang relatif singkat dan efektif. Ketika ide awal sudah disusun, Anggy kemudian menyerahkan ke Fajar Umbara untuk menulis cerita.
"Ide awal bulan puasa, September sudah jadi skenario dan reading. Jadi kita kerja efektif karena semakin banyak waktu bujet akan semakin besar, mendingan dialokasikan ke hal yang lebih penting," lanjut sutradara yang juga menangani video klip 'Hipnotis' berbujet fantastis milik Indah Dewi Pertiwi.
Ketika 'Comic 8' sudah rampung dan rilis di bioskop, Anggy mengaku puas dengan hasilnya. Ia juga bersyukur film tersebut meraih respons positif dari penonton. Dalam waktu enam hari penayangannya, 'Comic 8' sudah menyedot lebih dari 630 ribu penonton, dan diprediksi akan menembus sejuta dalam waktu kurang dari sebulan.
(ich/ich)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!