Kejujuran dan Spontanitas Giuliana Rancic

Jakarta - Bagaimana rasanya menjadi Giuliana Rancic? Sebagai anggota panel di acara 'Fashion Police', ia mungkin dibenci karena penghakimannya pada gaya dan penampilan para selebriti. Sementara, apa yang dilakukannya bersama Ryan Seacrest di 'Live From the Red Carpet' punya risiko yang tak jauh beda.

Bagi Giuliana, red carpet adalah tujuan. Di musim penghargaan seperti setiap awal tahun, ketika Gloden Globe, Grammy dan Academy Awards digelar, ia menjadi salah satu orang yang sangat sibuk. Dan, tentu saja dia bukanlah satu-satunya 'penunggu' karpet merah yang akan 'menghantui' para selebriti. Banyak acara TV serupa. Namun, ia tak pernah merasa ada persaingan.


"Aku hanya perlu melihat ke sutradaraku, dan kami fokus untuk membuat sebuah pertunjukan yang bagus. Faktanya, tak ada yang punya 21 kamera di red carpet, kami benar-benar merekam semuanya," ujarnya menyebut salah satu keunggulan acara yang dipandunya bersama Ryan di saluran televisi E! tersebut. Bersama pasangannya itu, Giuliana berbicara kepada wartawan dari berbagai negara termasuk detikhot dari Indonesia di acara International Press Junket di NBC Universal, Los Angeles.


Ya, di bentangan karpet-karpet merah itulah, setiap tahun Giuliana kembali. Setiap tahun, pada musim penghargaan film dan musik. Tapi, ia tak pernah merasa bosan. Ia justru merasa beruntung karena menurutnya, pekerjaan yang dilakukannya itu sungguh menarik dan menyenangkan. Bagaimana tidak? Pada hari itu, ia akan pergi dengan gaun paling indah dan jutaan pasang mata di 160 negara akan menontonnya mewancarai para artis Hollywood, menanyakan tentang busana yang mereka pakai.


"Itu hal paling menyenangkan untuk dikerjakan. Ini adalah pekerjaan yang keren. Ini adalah kesempatan yang menakjubkan hari ini," ujarnya. Menghadapi seorang rocker yang biasa beraksi di depan 50 ribu penonton, atau berdiri di depan Meryl Streep, baginya itu sudah merupakan momen tersendiri. "Saat seperti itu aku sudah tak peduli lagi mau tanya apa, aku tak mendengar lagi apa yang dia katakan. Itulah yang terjadi sebab kita juga penggemar, dan justru itulah kupikir yang membuat acara kami berhasil," ujarnya.


Bertemu dan mewawancarai banyak orang, sebagai host maupun fans, perempuan berdarah Italia-Amerika yang per Agustus nanti genap berusia 40 tahun itu mengakui bahwa dirinya juga punya artis favorit. "Hugh Jackman. I love Hugh Jackman. Ya ampun, dia bikin aku merasa seperti...." sebutnya tanpa menyelesaikan kata-katanya.


Namun, sesaat kemudia ia meralat. "No, no, no...jangan gila dong. George Clooney itu nomer satu. Hugh Jackman nomer dua. Nomer tiga Bradley Cooper. Itu untuk artis cowok. Untuk cewek nomer satu Sandra Bullock. Dia sangat menyenangkan. Mereka adalah orang-orang yang meskipun punya nama besar sebagai bintang film tapi tetap cool dan down to earth. Mereka masih bisa bersikap layaknya orang biasa dan bukan robot diwawancara," kisahnya.


Bekerja dalam kesenangan, bahkan tak berusaha menghilangkan sisi dirinya sebagai seorang fans di hadapan artis besar yang dikaguminya, Giuliana bagaimanapun tetaplah seorang profesional. Ia perlu menegaskan hal itu, dan mengatakan bahwa acara yang dipandunya tak sekedar mewawancarai selebriti. "Ini bukan tentang bertanya pada seorang aktor, bagian mana yang paling menarik dari perannya di sebuah film atau sesuatu yang sudah kita dengar ribuan kali," ujarnya.


Baginya, orang menonton 'Live From the Red Carpet' karena ingin melihat kejadian-kejadian yang spontan. "Penonton ingin melihat apa yang tak mereka lihat di tempat lain. Dan, setelah bertahun-tahun, para selebriti mulai terbiasa dengan kami. Mereka akan merasa bebas saat kami wawancara, dan itu membuat mereka ingin menciptakan momen. Sehingga aku selalu berpikir, apa yang bisa aku tanyakan agar momen itu terjadi?" tutur Giuliana.


(mmu/mmu)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!