Sutradara Tanggapi Hujan Kritik atas Film NOAH 'Awal Semula'

Jakarta - Diputar di bioskop mulai Kamis (14/11/2013) kemarin, film semi-dokumenter tentang band NOaH bertajuk 'Awal Semula' cukup menyita perhatian. Namun, pada saat yang sama, film tersebut juga menunai badai kritik. Sang sutradara Putrama Tuta pun angkat bicara.

Kritik yang paling vokal mencuat adalah mengenai kualitas gambar yang dinilai mentah. Namun, menurut Tuta, hal itu justru merupakan kesengajaan.


"Karena saya mau menampilkan pendekatan itu. Dan saya mengejar gambar yang sejujur-jujurnya. Kalau banyak yang bilang gambarnya mentah, sebenarnya proses yang kita lakukan lengkap, mulai editing dan lain-lain," jelasnya saat jumpa pers di Kantor Musica Studio, Pancoran, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2013).


"Memang konsep saya, gambarnya nggak mau terlalu matang. Itu gambar yang nyata," sambungnya.


Selain itu, 'time frame' yang tampak berlompatan dari satu plot ke plot lain juga menjadi perhatian khusus para pengamat dan kritikus film. Lagi-lagi sang sutradara punya jawaban sendiri.


"Saya nggak mikirin time frame di sini. Saya memutuskan konsep yang bukan menggunakan time frame, caption, karena ini bukan menitikberatkan ke apa yang mereka lakukan, tapi lebih menunjukkan effort mereka. Kalau dibilang realis, ini real," lanjut Tuta.


"Saya punya spesial approach untuk bisa buat mereka keluar dengan sangat jujur. It's very authentic!" tambahnya menandaskan.


'Awal Semula' adalah sebuah film semi-dokumenter hasil kerjasama 700 Pictures, Musica Studio dan Berlian Entertainment yang mengangkat kisah kebangkitan NOAH sebagai band yang tengah terpuruk. Setelah melepas nama Peterpan, beserta dua personel awal pendiri band tersebut, serta cobaan terbesar muncul ketika sang vokalis, Ariel terjerat hukum dan harus mendekam di penjara.


Sekelumit kisah tersebut menjadi konflik utama dalam gabungan footage dan dokumentasi band tersebut sejak berdiri pada tahun 2000. Namun inti cerita film adalah, bagaimana NOAH bangkit dari keterpurukan itu dan kembali terang benderang.


(hap/mmu)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!