"Idenya dari nama Ki Hajar Dewantara. Kita sengaja menggunakan nama tokoh-tokoh pendidikan dan kebudayaan agar sesuai dengan tujuan utama acara ini," tutur Direktur Jenderal Kebudayaan, Kacung Marijan saat jumpa pers di Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2013).
"Kemudian diperpendek, 'Dewantara', biar penyebutannya enak," tambahnya lagi.
Di tahun keduanya ini, AFI 2013 masih terus berusaha untuk meningkatkan apresiasi terhadap film-film berkualitas Tanah Air.
"Kita berusaha untuk memberikan apresiasi terhadap film-film Indonesia. Tapi memang tidak semua kategori, jika film-film yang tidak berbau pendidikan dan kebudayaan tidak masuk," ungkap Kacung Marijan lagi.
Berupaya tampak berbeda dari ajang penghargaan film lainnya, AFI senantiasa menjunjung tinggi independensi. Salah satunya dengan cara mengikutsertakan sineas yang selama ini belum mendapatkan kesempatan di ajang festival film serupa.
'Kesegaran' inilah yang menjadi ciri khas AFI selama ini.
Nama-nama seperti Totor Indrarto, Jajang C Noer, Mathias Muchus, Nirwan Dewantoro, Linda Christanty dan Wahyu Aditya akan mengisi panelis penjurian dari 18 kategori yang ada.
AFI 2013 akan digelar pada tanggal 4 November mendatang bertempat di Plaza Selatan Komplek Gelora Bung Karno. Menariknya, malam puncak nanti akan berkonsep 'outdoor' dan terbuka bagi siapapun yang ingin menyaksikan.
(hap/doc)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!