"Kalau mau diambil silakan, kalau Alphard dan rumah di Paso tadi mau diambil juga, silakan. Begitu pula perhiasan ini diambil, silakan," ujarnya dengan nada kesal saat ditemui usai sidang di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (15/4/2013).
"Tulis saja, cincin dan perhiasan akan saya kembalikan. Saya bisa cari uang, tapi tolong jangan mengklaim sesuatu yang bukan hasil jerih payah sendiri," tambahnya dengan nada sinis.
Venna menegaskan, pihaknya menggugat cerai bukan untuk harta melainkan demi status. "Saya tidak menuntut itu, sekali lagi, saya ke pengadilan tidak menuntut nafkah materi, tidak. Saya ingin tahu status saya di kemudian hari. Tidak menuntut materi," tegasnya.
Sebelumnya, Venna mengakui telah diberi hadiah berupa Toyota Alphard oleh Ivan, dua tahun lalu saat dirinya hamil anak ketiga. Namun kala itu, ia mengalami keguguran.
Usai sidang hari ini, Venna menolak menaiki mobil itu untuk pulang. Ia memilih untuk "numpang" di mobil kuasa hukumnya.
Menanggapi aksi Venna itu, pengacara Ivan pun bersuara. "Kalau nggak mau naik mobilnya ya sudah, Mas Ivan juga nggak pernah naik, kadang-kadang Mas Ivan juga naik taksi," ungkap pengacara Ivan, Milano SH.
Milano pun menjelaskan soal tuntutan kliennya soal pembagian harga dan pengasuhan anak. "Kalau dari pihak Ivan, kita minta perwalian anak dan harta-harta yang merupakan bagian dari perkawinan yang haknya Mas Ivan," tutur Milano.
(nu2/mmu)