Alasannya, Fariz sebelumnya pernah janji bahwa dirinya tidak akan menggunakan benda-benda terlarang itu lagi. Namun ternyata keluarga kecolongan sehingga ada saja hal-hal yang membuat sang musisi kembali terjerat narkoba.
"Saya kira jaringan yang memanfaatkan kondisi Fariz, dengan kejeniusan dia berkarier itu. Mereka (jaringan) memanfaatkannya ketika dia lelah," ujar Irawan dalam jumpa pers di Jalan Camar XI Blok BE 4, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Rabu, (7/1/2015).
Irawan menambahkan, kekuatan dan tekanan dari jaringan-jaringan yang dimaksud tersebut sangat kuat. Terlebih mereka melihat adanya peluang untuk mendapatkan pemasukan besar dari obat-obatan terlarang tersebut.
"Fariz hanya korban dari jaringan itu sendiri. Saya kira mereka melihat ada sisi dan peluang pemasukan gede jadi semakin di cari," tambahnya.
Meski demikian ia berharap dengan kejadian yang kedua ini, Fariz bisa mengambil pelajaran. "Sekarang berdoa agar yang terbaik yang terjadi," tandasnya.
Fariz RM ditangkap pada Selasa (6/1/2015) di kediamannya di kawasan Bintaro. Pengedar berinisial MSA yang mengaku menjadi pemasok narkoba ke Fariz telah ditangkap satu hari sebelum Fariz.
(ron/ron)
