Syuting di Jakarta, Premiere Film Blackhat di LA Dihadiri Mari Pangestu

http://us.images.detik.com/content/2015/01/11/229/120948_maripangestu1.jpgMari Elka Pangestu saat menghadiri premier film tesebut di Los Angeles, Amerika Serikat. (Shohib Masykur/detikHOT)


Los Angeles - Film Blackhat besutan sutradara Michael Mann akan segera tayang di bioskop dalam waktu dekat. Sebagian adegan film action yang dibintangi Chris 'Thor' Hemsworth tersebut diambil di Jakarta. Mantan Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu pun menghadiri premiere film tesebut di Los Angeles, Amerika Serikat.

"Michael Mann menganggap Jakarta sebagai tempat yang dinamis dan penuh energi sebagai tempat syuting. Selain itu lokasinya juga mudah dijangkau," kata Mari kepada detikcom Sabtu (10/1/2014).


Dalam film yang akan tayang di biskop Amerika tanggal 16 Januari 2015 tersebut dikisahkan bagaimana Pemerintah AS dan Tiongkok memburu seorang penjahat cyber yang kabur hingga ke Bangkok dan Jakarta. Lokasi syuting yang dipakai di Jakarta adalah pelabuhan Sunda Kelapa, Jalan Antasari, dan Lapangan Banteng.


Mari yang waktu itu menjabat sebagai Menparekraf dan Jokowi sebagai Gubernur DKI turut datang ke lokasi syuting di Lapangan Banteng. Menurut Mari, dijadikannya Indonesia sebagai tempat syuting membawa manfaat tidak sedikit buat Indonesia.


Pertama, film itu akan menjadi sarana promosi bagi Indonesia di luar negeri. Kedua, proses pembuatan film itu menyediakan lapangan kerja bagi kru dan orang-orang yang terlibat.


"Film menjadi saran yang sangat bagus untuk mem-branding suatu negara, baik secara umum maupun untuk kepentingan pariwisata," ujar doktor lulusan University of California at Davis, AS, itu.


Dari 300 kru yang digunakan, separuh di antaranya orang Indonesia. Selain itu film tersebut juga melibatkan kurang lebih 3.000 orang sebagai pemeran tambahan dalam adegan peringatan hari raya Nyepi lengkap dengan ogoh-ogoh.


Tak lupa, sebagian pemain menggunakan batik untuk menampilkan kesan keindonesiaan. "Kita memang minta agar mereka menonjolkan aspek-aspek kebudayaan Indonesia di film tersebut," tutur Mari.


Dia menambahkan, sang sutradara Michael Mann mengaku puas dengan tempat syuting di Jakarta dan dukungan dari pemerintah beserta kalangan perfilman Indonesia. Michael Mann bahkan menyampaikan bahwa dia bersedia memberikan testimoni guna meng-endorse sutradara lain untuk syuting di Indonesia.


"Dia berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan seluruh pihak yang telah membantu, dan secara khusus menyapampaikannya di credit titles," ujar Mari.


(dar/dar)