"Aku tahu memang dicalonkan, tapi tak pernah berpikir akan menang," ujarnya kepada media di negerinya. Alice memenangkan hadiah bergengsi itu di usia 82 tahun, sebagai perempuan ke-13 sejak penghargaan tersebut bergulir pada 1901.
Sekretaris Tetap Akademi Swedia Peter Englund dalam pengumumannya, Kamis (10/10/2013) menyebut Alice Munro sebagai "master cerita pendek kontemporer". Uniknya, sebelum mengumumkan secara resmi, Englund tak berhasil menghubungi Munro. Ia pun hanya meninggalkan pesan di mesin penjawab untuk memberitahukan kemenangan itu.
"Dia berhasil melepaskan bentuk seni cerita pendek keluar dari kecenderungannya sebagai bayang-bayang dari novel," demikian Englund menilai karya sastra Munro.
Lahir di Wingham, Ontario, 10 Juli 1931, Alice Munro menulis sejak usia remaja. Cerita pertamanya, 'The Dimensions of a Shadow dipublikasikan pada 1950. Saat itu ia tengah menempuh kuliahnya di Jurusan Bahasa Inggris di University of Western Ontario.
Kumpulan cerpen pertamanya terbit pada 1968 berjudul 'Dance of the Happy Shades' dan meriah penghargaan tertinggi bidang sastra di Kanada. Pada 2009, Munro meraih Man Booker International Prize, penghargaan untuk karya sastra negara persemakmuran Inggris.
Sejak dini Munro tahu bahwa menjadi penulis adalah cita-citanya. Sepanjang hidupnya, ia memang kemudian mendedikasikan dirinya pada dunia tulis-menulis. Ia diakui sangat berbakat, namun rendah hati.
"Saya sukses sebagai penulis karena memang tidak punya bakat lain. Saya tak terlalu intelek. Sebagai ibu rumah tangga pun tak terlalu hebat," ujarnya suatu ketika.
Pengumuman pemenang Hadiah Nobel tak pernah mendapat sambutan yang sama setiap tahunnya. Kemenangan Alice Munro untuk bidang kesusastraan dinilai banyak pihak cukup emosional dan menggembirakan.
(mmu/mmu)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!