'Jalanan' yang disutradarai dan diproduseri oleh Daniel Ziv terpilih sebagai film dokumenter terbaik dari 11 film dokumenter yang berkompetisi. Kemenangan ini diumumkan di konferensi pers pada hari Sabtu, 12 Oktober 2013. Ernest Hariyanto, editor dan co-produser 'Jalanan', hadir untuk menerima penghargaan pada acara penutupan festival film terbesar dan bergengsi di Asia ini.
'Jalanan' yang berdurasi 107 menit menceritakan keseharian Boni, Titi dan Ho, yang sehari-harinya mengamen di bis kota. Film ini menggambarkan dari dekat perjuangan mereka di belantara beton Jakarta, dengan gaya yang ‘nyeleneh’ dalam menyikapi tantangan hidup, dan di saat yang sama memperlihatkan wajah ibukota yang garang, tapi sekaligus jenaka dan apa adanya. Pada world premiere-nya di BIFF, tim JALANAN juga mengajak Ho, salah satu karakter di film ini, untuk hadir dan menghibur masyarakat Busan lewat penampilannya yang memikat.
Tim juri kategori Wide Angle, kategori di mana film ini berkompetisi, terdiri dari Ryan Harrington (produser film; Tribeca Film Institute, New York), John Badalu (produser film; Indonesia) dan Min Hwan-ki (sutradara film; Korea). Di dalam pernyataan resminya, BIFF menyatakan bahwa JALANAN layak menjadi pemenang karena film ini memperlihatkan sistem kelas di Indonesia melalui karakter-karakternya yang hangat dan tidak berlebihan.
“Jalanan dibuat untuk memberi suara kepada yang tidak punya suara, dan untuk membuat perjuangan masyarakat yang sehari-harinya terlupakan menjadi lebih personal,” ujar Daniel dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Senin(14/10/2013).
“Film ini juga merupakan surat cinta saya terhadap Jakarta, sebuah kota yang permukaannya tampak garang namun penuh dengan kehangatan, energi dan harapan; sebuah kota yang tenggelam dalam korupsi dan ketidaksetaraan namun dihuni oleh orang-orang dengan hati yang murni dan berbakat,” sambungnya.
'Jalanan' adalah proyek film pertama Daniel, penulis buku ‘Jakarta Inside Out’ dan editor pertama majalah ‘Djakarta! – The City Life Magazine’. Pengambilan gambar berlangsung selama empat tahun dan dilakukan oleh tim kecilnya di jalan-jalan ibukota.
Film akan ditampilkan pertama kali di Indonesia di Ubud Writers & Readers Festival, di layar tancap di halaman Museum Antonio Blanco, Bali, Senin (14/10) malam. Film ini direncanakan tayang di bioskop-bioskop di Indonesia pada awal 2014.
(ich/ich)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!