Era industri musik saat ini, di satu sisi membantu menjual karya-karya para musisi, namun juga tak jarang merugikan. Hal itulah yang ditangkap oleh vokalis band rock papan atas, Steel Heart sebagai bentuk kekecewaan.
"Aku merasa sangat kecewa. Internet memang fantastis, siapapun bisa mendengarkan musik di dunia ini. Tapi di lain sisi, 'mereka' membayar dengan jumlah yang sedikit untuk karya-karya kami, musisi. Padahal 'mereka' menghasilkan miliaran dollar, parah sekali dan tidak adil," ujar Milijenko Matijevic dengan penuh nada kekecewaan saat melakukan wawancara telepon beberapa waktu lalu.
"Karya itu sangat penting bagi kami, tapi faktanya para musisi harus berjuang mati-matian untuk membuat musik yang berkualitas. Ini sangat membuatku tidak nyaman," tambahnya lagi.
Namun di sisi lain, secara publikasi perkembangan era digital sangat membantu grup band asal Connecticut, Amerika Serikat itu.
Miljenko mencontohkan, misalnya dengan website, publikasi apapun terkait Steelheart bisa saja dimuat. Dari situ, masyarakat dari belahan bumi manapun bisa tahu tentang perkembangan Steelheart.
"Digital era share our music to the world," kata Miljenko didampingi tunangannya Angela Salidis saat menggelar jumpa pers perayaan tahunan Guinness Arthur's Day di JW Marriott, Rabu (16/10/2013).
"Hey, this is new song by Steelheart. People know then maybe share that song to other person," tambahnya.
(hap/ich)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!